Rabu, 29 Februari 2012

Mau Maluku Maju? Pariwisata Harus Diutamakan!

Sudah tak lazim lagi kalau provinsi Bali berkembang pesat berkat pariwisatanya, disana pariwisata diutamakan daripada bidang-bidang lainyna, dan alasan lain yang memperkuatnya adalah keseriusan, kedisiplinan, dan ketangguhan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab didalamnya, hal ini juga didukung oleh masyarakat setempat, dimana mereka (masyarakat dan pemerintah) berkerjasama dan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
                Sudah seharusnya hal positif seperti ini harus ditiru oleh PEMPROV dalam hal ini Gubernur beserta dinas terkait. Kita memiliki banyak lokasi-lokasi pariwisata yang bersifat unggulan bahkan lebih indah dari yang dipunyai Bali, sebut saja laut Banda, pantai Natsepa, Tananahu, Pintu Kota dan masih banyak lagi yang belum tereksplor atau terjamah. Kita sebenarnya kaya, kaya SDA (Sumber Daya Alam) tepatnya, tapi miskin SDM (Sumber Daya Manusia).
Mengapa?
Karena SDM kita belum mampu untuk memaksimalkan SDA yang ada sehingga bisa lebih bermanfaat untuk kelanjutan daerah ini. Hal ini dibuktikan dari perilaku sebagian masyarakat yang kurang perhatian terhadap outlook-nya situs-situs pariwisata, mereka dengan gamblangnya membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas-fasilitas yang ada, menyalahgunakan tempat pariwisata, dan masih banyak lagi pelanggaran-pelanggaran lainnya.
Mari berkacalah pada tatanan masyarakat pariwisata di Bali, mereka semua kompak bekerja sama untuk memajukan daerah mereka. Ini dibuktikan dengan adanya berbagai usaha yang dilakukan masyarakat untuk mendukung segala hal mengenai kepariwisataan seperti; pengadaan program bagi setiap anak usia dini untuk menguasai bahasa Inggris dalam rangka menunjang aspek guiding, ditambah dengan program “Bali Bersih dan Rapih”, serta masyarakatnya sama-sama menggalang aksi untuk menjaga kedamaian disana. Dari faktor-faktor inilah, Bali menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang paling diminati di Indonesia.
Usaha dari provinsi Bali untuk meningkatkan kepariwisataannya seperti pengadaan program penguasaan bahasa Inggris bagi anak usia dini dan program “Bali Bersih dan Rapih” mungkin bisa ditiru oleh PEMPROV, namun hal vital yang sulit dilakukan adalah mengenai keamanan. Sebagaimana kita tahu, daerah ini adalah daerah rawan konflik, sehingga para wisatawan masih berpikir dua kali untuk berkunjung disini, karena keamanan adalah hal yang paling terpenting bagi mereka. Disamping itu jika keamanan adalah sesuatu yang langka di daerah ini maka bukan tidak mungkin jika para investor tidak memilih Maluku sebagai tempat untuk berbisnis atau menanamkan modalnya pada tempat-tempat wisata.
Untuk itulah SDM kita harus diperbaiki dan diasah secara terus menerus guna terjadi penyamaan pola pikir terhadap keberlangsungan daerah ini. Makanya, marilah kita anak-anak Maluku harus berbuat banyak mengenai hal kepariwisataan di daerah ini dengan cara menyukseskan segala program pemerintah dalam memajukan pariwisata, menjaga kebersihan, dan yang terpenting adalah menjaga keamanan.
Jika aspek-aspek kepariwisataan kita telah menjadi baik, maka pastilah daerah ini akan maju dimana masyarakatnya akan hidup sejahtera karena efek dari pariwisata itu sendiri sebab banyak lapangan-lapangan pekerjaan akan dibuka, masyarakat dapat berinvestasi untuk membuka restaurant, hotel, maupun usaha-usaha lain, masyarakat juga bisa menjual jasa seperti guiding, dan banyak hal lainnya yang dapat dilakukan untuk menghsilkan income untuk pemenuhan kebutuhan dan lain-lain.

Ayo! Marilah kita (pemerintah dan masyarakat) bersama-sama memajukan pariwisata daaerah ini guna kemajuan daerah tercinta ini, Maluku manise!....          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar